Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Kota Binjai, kami berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan berlandaskan nilai-nilai agama, karakter, serta kepemimpinan yang tangguh. Kami berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, keterampilan sosial, dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter, STIT Al-Washliyah berfokus pada pembentukan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi agen perubahan yang positif di lingkungan sekitar.

STIT Al-Washliyah Binjai Kecam Pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang Terkait Status Tanah Wakaf dan Klaim "Kabupaten Nahdliyin"

STIT Al-Washliyah Binjai Kecam Pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang Terkait Status Tanah Wakaf dan Klaim "Kabupaten Nahdliyin"


Oleh: Fitri Alfaini Siregar, M.S.M 

Binjai, 26 Mei 2025 — Dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Binjai menyatakan kecaman keras terhadap pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang yang menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai "kabupaten Nahdliyin". Pernyataan ini dinilai tidak hanya menyinggung keberagaman organisasi keagamaan di daerah tersebut, tetapi juga menambah ketegangan di tengah konflik yang sedang berlangsung terkait status tanah wakaf milik Al-Washliyah di Kecamatan Galang.

Permasalahan bermula dari tanah wakaf milik Al-Washliyah yang disewakan secara resmi kepada pemerintah Kabupaten Deli Serdang selama 10 tahun untuk pembangunan SMP Negeri 2 Galang. Namun, setelah masa sewa berakhir dan bangunan sekolah berdiri megah di atas tanah tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang diduga berupaya mengubah status tanah wakaf menjadi aset milik pemerintah daerah.

Langkah tersebut memicu penolakan keras dari warga Al-Washliyah, termasuk para dosen dan mahasiswa STIT Al-Washliyah Binjai, yang menilai tindakan itu sebagai bentuk perampasan aset wakaf yang bertentangan dengan hukum syariah dan undang-undang pertanahan di Indonesia.

“Kami menyesalkan adanya upaya pengambilalihan tanah wakaf yang secara hukum dan agama jelas merupakan amanah umat. Wakaf tidak bisa diperjualbelikan atau dialihkan hak kepemilikannya,” ujar salah satu dosen STIT Al-Washliyah Binjai dalam pernyataan resmi kampus.

Situasi makin memanas setelah Wakil Bupati Deli Serdang dalam salah satu pernyataannya menyebut bahwa "Kabupaten Deli Serdang adalah kabupaten Nahdliyin", yang dianggap tidak relevan dan provokatif di tengah konflik ini. Pernyataan tersebut dituding sebagai bentuk pengabaian terhadap keberadaan organisasi lain seperti Al-Washliyah yang juga memiliki kontribusi besar dalam pembangunan pendidikan dan keagamaan di wilayah tersebut.

Sebagai respons atas situasi tersebut, dosen dan mahasiswa STIT Al-Washliyah Binjai bersama warga Al-Washliyah lainnya melakukan aksi demonstrasi damai di depan Kantor Bupati Deli Serdang pada Senin, 26 Mei 2025. Mereka menuntut keadilan atas tanah wakaf yang telah disalahgunakan dan meminta pernyataan maaf terbuka dari pejabat terkait atas pernyataan yang memicu kegaduhan dan dinilai mencederai semangat kebhinekaan.

“Kami bukan anti siapa pun. Tapi ketika aset umat dirampas dan identitas organisasi kami diabaikan, maka kami wajib bersuara. Ini bukan hanya soal Al-Washliyah, ini soal prinsip keadilan dan penghormatan terhadap hukum wakaf,” tegas salah satu perwakilan mahasiswa dalam orasinya.

Presiden Mahasiswa STIT Al-Washliyah Binjai, dalam orasinya, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal perjuangan ini hingga tanah wakaf dikembalikan kepada umat. “Kami bukan hanya sedang membela tanah, tetapi sedang membela marwah wakaf dan eksistensi Al-Washliyah yang telah lama berkontribusi dalam pendidikan dan dakwah Islam di daerah ini,” tegasnya.

STIT Al-Washliyah Binjai juga menegaskan bahwa jika Pemerintah Kabupaten Deli Serdang tidak segera merespons tuntutan secara adil dan terbuka, maka gelombang aksi lanjutan akan digelar dalam waktu dekat.

"Kami siap turun kembali. Jangan paksa kami menggelar demonstrasi lebih besar. Kami menginginkan penyelesaian damai, tapi kami tidak akan diam saat keadilan diinjak," ungkap salah satu perwakilan aksi.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang menjunjung nilai-nilai keadilan, persatuan, dan keberagaman, STIT Al-Washliyah Binjai menyerukan kepada seluruh pemangku kebijakan untuk menjaga integritas, menghargai hak umat, dan menghindari pernyataan yang dapat mencederai harmoni sosial.

0 Komentar