Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Kota Binjai, kami berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan berlandaskan nilai-nilai agama, karakter, serta kepemimpinan yang tangguh. Kami berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, keterampilan sosial, dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter, STIT Al-Washliyah berfokus pada pembentukan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi agen perubahan yang positif di lingkungan sekitar.

Dosen STIT Al-Washliyah Binjai Antar Mahasiswa KKN ke Desa Kutambaru Naik Pickup, Tunjukkan Semangat Kebersamaan dan Pengabdian Karo

 

Karo, 28 Juli 2025 — Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai perjalanan dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Binjai saat mengantarkan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Desa Kutambaru, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo. Dengan menempuh jalur alternatif Binjai–Pamah Semelir–Tanah Karo yang cukup menantang, rombongan menumpangi kendaraan pickup untuk mencapai lokasi pengabdian.

Tiga dosen pembimbing utama turut serta mendampingi mahasiswa dalam perjalanan tersebut, yakni H. Irhamuddin, M.A., Dr. H. Adi Sucipto, M.Ag., dan Abdul Rahim, M.Pd. Ketiganya tidak segan berbagi ruang dan duduk bersama mahasiswa di atas pickup, menciptakan suasana akrab dan kekeluargaan yang kental.

“Perjalanan ke lokasi KKN ini merupakan simbol pengabdian dan semangat kebersamaan. Kami ingin mahasiswa merasakan bahwa dosennya selalu hadir bersama mereka, baik dalam teori maupun dalam praktik lapangan,” ujar H. Irhamuddin, M.A. di sela-sela keberangkatan.

Dr. H. Adi Sucipto, M.Ag. menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang pelaksanaan KKN semata, tetapi juga pembentukan karakter, empati, dan nilai-nilai keislaman dan kolaborasi dalam pengabdian kepada masyarakat. 

“Naik pickup bersama bukan halangan, tapi justru menjadi kekuatan moral dalam membentuk rasa solidaritas dan gotong royong,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Rahim, M.Pd. menegaskan pentingnya pengalaman lapangan sebagai wujud nyata dari proses belajar. 

“Di sinilah mahasiswa menguji pengetahuan mereka. Dengan langsung terjun ke masyarakat, mereka belajar beradaptasi, berkomunikasi, dan mengabdi dengan tulus,” katanya.

Desa Kutambaru, yang menjadi lokasi KKN tahun ini, dikenal sebagai daerah yang masih sangat membutuhkan sentuhan program-program pemberdayaan berbasis pendidikan dan keagamaan. Para mahasiswa STIT Al-Washliyah Binjai dijadwalkan akan mengabdi selama  satu bulan di sana, membawa program seperti literasi Al-Qur’an dan literasi Umum, pelatihan adab, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.

Perjalanan yang dilakukan dengan penuh semangat ini menjadi simbol kuat dari misi STIT Al-Washliyah Binjai dalam mencetak sarjana yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan spiritual.

“Kami siap mengabdi, karena kampus telah menanamkan nilai-nilai itu dalam diri kami,” ungkap Dui Rahmawati Br. Angkat salah satu mahasiswa peserta KKN dengan penuh semangat.

0 Komentar