Deli Serdang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 11 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Binjai melaksanakan kegiatan edukasi dan bimbingan kepada anak-anak di Dusun V Kebun Baru, Desa Hamparan Perak, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (28/8/2025).
Kegiatan yang berlangsung setelah Salat Ashar itu menjadi salah satu program kerja mahasiswa dalam rangka pengabdian masyarakat melalui bidang pendidikan dan keagamaan.
Rumah sederhana yang selama ini digunakan masyarakat sebagai tempat belajar mengaji disulap menjadi ruang interaktif penuh semangat. Para mahasiswa menyampaikan materi edukasi seputar Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya tentang thaharah (bersuci) dan nilai-nilai akhlak mulia. Anak-anak diajak memahami bahwa menjaga kebersihan merupakan bagian dari iman, serta dilatih untuk berani bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
"Metode penyampaian dibuat menyenangkan. Mahasiswa tidak hanya memberikan penjelasan, tetapi juga memancing anak-anak untuk berpikir melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana: “Apa yang harus kamu lakukan jika menemukan uang jatuh di kelas?” atau “Bagaimana cara wudhu yang benar jika kita batal?” Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong anak-anak untuk berani menjawab, berpikir kritis, sekaligus menumbuhkan nilai kejujuran dan kesadaran beribadah," kata Albani Triyono, Kamis (28/8/2025).
Agar suasana semakin hidup, mahasiswa juga menambahkan permainan edukatif dan kuis berhadiah kecil bagi anak-anak yang aktif. Canda tawa terdengar di sela kegiatan, namun tetap terjaga kesan mendidik. Kehadiran perangkat desa, orang tua, serta masyarakat sekitar ikut menambah semarak acara tersebut. Bahkan Kaur Perencanaan Desa Hamparan Perak turut hadir, bersama dengan dosen pembimbing dari STIT Al Washliyah Binjai yang memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN.
Di sela-sela acara, mahasiswa KKN juga memberikan masukan agar rumah belajar yang digunakan masyarakat ini dapat lebih berkembang. Mereka menyarankan agar rumah belajar tersebut diberi identitas resmi agar lebih dikenal luas.
Oleh karena itu, mahasiswa memberikan nama “Baitul Ilmi Al Ikhlas” dengan harapan tempat ini menjadi wadah ilmu yang bermanfaat dan penuh keikhlasan. Untuk memperkuat identitas itu, mahasiswa menyerahkan spanduk bertuliskan nama rumah belajar sebagai penanda resmi dan kebanggaan bersama bagi masyarakat.
Anak-anak yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka mendengarkan materi dengan serius, mencoba menjawab pertanyaan, hingga berani mengajukan pendapat sendiri. Kehadiran mahasiswa KKN memberi warna baru dalam proses belajar mereka, sekaligus menumbuhkan motivasi untuk terus semangat mengaji dan belajar agama.
Melalui kegiatan ini, Albani mengatakan mahasiswa KKN Kelompok 11 STIT Al Washliyah Binjai berharap agar Baitul Ilmi Al Ikhlas tidak hanya menjadi tempat belajar Al-Qur’an, tetapi juga pusat pembinaan akhlak dan nilai ke-Islaman sejak usia dini.
Dengan dukungan masyarakat dan perangkat desa, tempat ini diharapkan terus tumbuh sebagai simbol pendidikan Islam yang membawa manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.
0 Komentar